Rahasia Hati
  WELCOME | About me | Puisi Hati | Puisi Hati II | Puisi Hati III | Puisi Hati IV | Cerita Hati | Rahasia Hati | Prosa Hati | Prosa Hati II | Prosa Hati III | Photo Album I | Guest Book | Contact Me | Favorite Links | Lagu Hati | Tentang Cinta  


Aku bertanya pada malam
dimana kau sembunyikan wajah kasihku ?
malam menjawab;
'kekasihmu akan datang setelah kau serahkan jiwamu padaku'

Aku bertanya pada bintang
dimana bisa kujumpai kasihku malam ini ?
bintang menjawab;
'kau akan jumpai dalam teropongku saat bermimpi'

Lalu aku bertanya pada peraduanku
apakah kau siap mengantarku berjumpa dengan kekasihku ?
peraduan menjawab;
'setiap nafasku adalah pengabdian untukmu'

Aku terlelap
mimpi memuai rinduku terbengkelai



seberapa lama lagi kau perlu waktu
untuk mengukir namaku dalam hatimu

seberapa banyak pahatan kau perlu
untuk membuat bingkai lukisan wajahku

bila saatnya sampai kuingin pahatanmu tak tinggalkan luka

Aku dan Tengah Malam
.ini waktu yang sempurna
bulan meninggi dan kelamnya biru
tak sehitam tirai temaram jam yang lalu

mendadak sepi jadi pasar malam
meriuh riweh dalam sunyi
berlaksa benak di semburat remang

ini waktu yang sempurna, kukatakan padamu
waktu antara bayang lenyap dalam hitungan menit
dan gelisah malam kawin dengan remuk membisu
dini hari

waktu yang sempurna untuk mendengar
celoteh celoteh bisu di kota kesunyian
sapa dan dakwa memilah rasa di balai balai sanubari

menyusur dinding dinding yang kabur di terang hari
mengenali wajah anak anak sendiri
mengantri membacakan isi hati di bawah selimut
aksara

ini adalah waktu waktu yang sempurna
dimana hanya impian yang luncurkan makna
dan aku bebas berkelana di pesisir kuantum awan awan

waktu sempurna bumi dan aku berdenting resonan
Inikah Aku !
Hatiku bagai pasar
lalu-lalang sosok tak ada yang kukenal
bicara dengan bahasa yang tak dapat kuterjemahkan
menyapaku asing
seolah aku adalah pendatang baru bagi hatiku
aku asing disini

Hatiku bagai pelabuhan
tempat turun dan naik barang, bukan milikku
kapal bergantian datang, bukan kapalku
ratusan sosok manusia berbicara kasar,
bukan kebiasaanku

Hatiku bagai malam
yang keseluruhannya adalah kelam
tanpa celah untuk sinar
tanpa jendela untuk melihat rembulan
hanya sepetak kotak tanpa lobang
gelap
inikah hatiku ?

Hatiku bagai gurun siang
panas dan terik tanpa ada rindang pepohonan
debu-debu menebal menjadi menutupi keasrian
derap kaki-kaki kuda mengentak-hentak jalan
gembel-gembel berkeliaran mengundang kepenatan
penat
inikah hatiku ?

Hatiku mengundang bidadari
turun lewat pelangi dan mewarnai dengan warnanya
Cintaku
kehidupan telah menempaku dengan tangan besarnya hinga aku tak lagi
merasa takut.

kehidupan telah menyiramku dengan kesejukkan mata air yang mengalir dari dalamnya
hingga aku tak lagi merasa kehauasan

kehangatan yang diberikannya tak lagi membuatku merasa sendiri

kehidupan telah memberiku dirimu dengan cinta sepenuh hati
hingga aku merasa bahagia.

aku mencinta karenamu dan aku merindu kehangatanmu disetiap hariku