Cerita Hati
  WELCOME | About me | Puisi Hati | Puisi Hati II | Puisi Hati III | Puisi Hati IV | Cerita Hati | Rahasia Hati | Prosa Hati | Prosa Hati II | Prosa Hati III | Photo Album I | Guest Book | Contact Me | Favorite Links | Lagu Hati | Tentang Cinta  

Ketika gelap kan sirna, maka hadirlah matahari pagi.
Aku langkahkan kaki menyusuri plataran parkir baru saja aku membeli sebuah hadiah yang akan kupersembahkan untuk seorang yang aku sayangi, tak henti hentinya aku memandangi kotak kecil berwarna biru itu sambil terus berfikir pantaskah hadiah ini kupersembahkan untuknya !

Saat aku masuk kedalam kendaraan, seketika itu aku mencoba untuk menikmati hidupku hari ini, ada sebuah keinginan dalam hatiku, keinginan yang selalu ku bayangkan haruskah aku mengungkapkan semua yang telah terjadi pada diriku, setidaknya mungkin ini akan membuat aku terbebas dari beban ini, haruskah aku menyakiti orang-orang disekelilingku, sementara itu mereka semua telah menjadi pelita dalam kehidupanku, atau ini akan tetap menjadi rahasia di dalam rahasia. Hanya aku yang tau dan aku yang merasakannya.tentang sebuah kebahagian dan sebuah kesedihan.


Menghadirkan sebuah peristiwa yang sampai detik ini masih menjadi rahasia.

Hatiku berkata-kata, tapi bibirku ingin diam seribu basa, dan ketika orang meributkannya, aku ingin diam. Tapi sampai kapan ini akan kusimpan !
Sebuah rahasia ada dalam genggamanku, rahasia tentang sebuah kisah cinta yang rumit dan muram, lalu aku menghadapi dua pilihan, menyimpannya atau membongkarnya sehingga semua orang tahu betapa perkara ini telah terjadi padaku.

Cerita ini menurutku tergolong biasa bagi banyak orang, tapi tidak bagiku, ada banyak yg terjadi dan membuatku terpesona dalam alurnya.

Hatiku protes .kenapa semua ini terjadi pada kehidupanku, andaikata waktu itu aku tak bertemu dengannya atau semua ini memang harus kulalui hingga kutemukan sesuatu yang berpengaruh dalam setiap langkahku.atau aku hanyalah seorang lelaki yg sedang jatuh cinta lagi.

Pikiranku melambuang ke satu waktu dimana aku pertama kali bertemu dengannya,.

Suatu sore yang indah
Di sebuah toko bunga di kota ini, Sebetulnya aku tak bermaksud membeli bunga, hanya melihat lihat.. mengisi hariku yang sedang sendiri, istriku sedang pulang ke rumah orang tuanya untuk berkunjung.
Sesaat kulihat seorang wanita sedang memilih milih bunga, aku merasa tertarik untuk menyapanya.

Pilihlah bunga warna kuning itu warnannya akan menyegarkan dan akan memberi inspirasi bagi orang yang melihatnya.... itulah kata pertama yang aku katankan untuk membuka diri.
Aku lebih suka bunga warna merah katanya menimpali saranku,
Hi aku Shiva sambil menyodorkan tanganku aku Riana kami bersalaman dan semenit kemudian kami telah terlibat dalam obrolan berkisar tentang bunga dan bunga
Pada akhirnya aku memberanikan diri untuk mengajaknya ngbrol di suatu tempat, kebetulan hari masih sore dan sebuah cafe kecil menjadi pilihanku aku pikir riana wanita yg enak untuk di ajak ngobrol dia cepat akrab dan punya selera humor, dan kamipun terlibat dalam obrolan yang menyenangkan hingga waktu menunjukkan pukul 8.00 malam.
Dan pada akhir dari pertemuan itu adalah kami saling bertukar no tlp, berharap di hari berikutnya bisa bertemu kembali.
Akupun pulang dan aku merasakan bahwa aku baru mendapat seorang teman baru yang bisa di ajak untuk bertukar pikiran dan pengalaman.


Dua hari kemudian aku menelponnya, dan aku katakan bila ada waktu aku ingin mengajaknya makan malam, dan riana pun menyetujuinya..kami bertemu di suatu tempat makan dan kamipun seperti biasanya mulai berbincang tentang apa saja, tentang pengalaman hidup, pekerjaan, humor-humor kecil.tak terasa waktu telah sampai di jam 10.00 malam dan kamipun berpisah.

Sampai disuatu hari minggu..aku datang kerumah kontrakannya kamipun seperti biasa..hanya ngobrol sambil lihat acara televisi disinilah pertama kali aku mengatakan kepada riana bahwa aku telah menikah dan istriku sedang mengandung yg terlintas dalam pikiranku hanyalah aku ingin jujur akan keadaanku dan berharap riana tidak menjauh dariku karena statusku ini yang kuinginkan adalah persahabatan ini bisa tetap seperti apa adanya.

Riana menyikapi pernyataanku dengan senyum dan kemudian dia mengatakan bahwa diapun telah punya kekasih dan dia juga ingin persahabatan ini tak terbatasi oleh kenyataan pada kehidupan masing masing dan akupun merasa lega.

Dihari hari kemudian kami makin dekat kami sering berbagi dan saling menolong bila salah satu dari kami menghadapi kesulitan
Entahlah aku tak pernah tahu persisnya perasaan ini mulai ada yg jelas ada kasih sayang yang kami ciptakan dalan setiap pertemuan.dan aku merasa semua ini terjadi tampa pernah aku sadari sebelumnya.




Tanpa terasa kami telah menjadi dekat selama kurang lebih 6 bulan lamanya.