Wahai angin ..sampaikan salamku padanya ! Tanyakan padanya apa ia masih mau berjumpa denganku! Apakah dia masih memikirkan diriku ! Bukankah telah kukorbankan diriku untuk nya Hingga diri ini harus menanggung kepedihan hati di atas bukit berpasir.
Wahai kesegaran pagi yang murni dan indah... Maukah engkau menyampaikan salam rinduku pada orang yang kucinta. Belailah rambutnya yang hitam dan berkilau.. belailah untukku..
untuk mengungkapkan rasa ini yang ada dalam hatiku yang terbagi.
Wahai angin ... maukah kau bawakan keharuman tubuhnya kepadaku...
sebagai pelepas rasa rindu...
agar selalu kurasakan aromanya seperti saat terakhir aku merasakannya.
Aku merangkak melintasi bukit berpasir
Tubuhku berbalut debu dan darahkupun mengalir
Dan airmataku pun telah kering karenanya.
Duhai semilir angin... bisikan padanya... bahwa cinta ini tak mau juga pergi.
Beri aku waktu...
Untuk menerima semua ini
Walau galau hati ada di sela malam...dan aku pun resah,
Ku ingin mengulang lagi waktu yg pernah terlintas dalam hidup kita...
Hatiku tetap resah.. aku tetap rindu...aku takut...aku rasakan ada cinta
Ku ingin pergi jauh, tapi berat aku langkahkan kaki...
Beri aku waktu...
Untuk sesuatu yg tak ku ingini...
Beri aku waktu...
Untuk berpaling...darimu...dari semua yg berkesan, dari malam-malam yang indah
Beri aku waktu...
Untuk mengabaikan cinta ini...
Beri aku waktu...
Walau ku tak yakin bisa....
Beri aku waktu....
Untuk tetap mencintaimu.
|
Wangsa Kuru Setra
Getar itu masih terasa saat jemari kita saling menyentuh bisa kurasakan adanya rindu yang megah yang kau kirim lewat hangatnya aliran darahmu
ingin aku berlama-lama dalam kehangatanmu ingin aku habiskan sisa malam ini dalam nada-nadamu ingin aku peluk sinar rindu yang terpancar di setiap kedip matamu
ingin ....... semuanya kusimpan di dadaku
suaramu mengantarkanku ke alam lalu
senyumanmu membawaku ke mimpi dulu
tatapanmu menghanyutkanku dalam ilusiku sendiri
ah
seandainya masih mungkin....
tapi.......
aku tak bisa berpaling .....
|
|
Rinduku
Aku adalah jarum waktumu yang menari-nari lincah berputar tidak kenal lelah yang bergelayut mesra di lingkar tanganmu yang menemani detik-detik menuju bahagia, dan malu-malu saat sudut matamu melirik ke arahku
aku adalah jarum waktumu yang kau bawa ke dalam alam rindu
ikut menari seperti seorang penari
terhanyut dalam irama kehidupan yang bersemu merah-ungu
habiskan waktu sambil terus menunggu
kutahu......
ada sosok manja di benakmu saat ini
yang sanggup membuat degup keras di dadamu setiap kali bayangnya melintas di pelupuk mata
adakah rindu begitu riuh berteriak-teriak di hatimu
ataukah rasa yang teramat dalam tergurat indah di setiap katamu
hingga tak sabar kau hitung sisa hari
satu...
dua...
tiga bulan pasti kan datang,
bisik manjanya pasti kau jelang......
|
Aku Punya Mimpi
AKU PUNYA CINTA
dulu aku punya cinta yang sedianya ingin kuberi padamu bersama seluruh rindu yang sanggup membuat angin berhenti berhembus bersama seluruh sayang yang mampu membuat ombak kehilangan buih-buih putihnya bersama seluruh kata yang terukir dalam bilah-bilah hati merahku
(tapi kamu hanya diam)
dulu aku punya cinta
yang sanggup mendentingkan lagu-lagu indah pada setiap tetes embun di pagi yang berkabut
yang mampu menggetarkan ujung-ujung jemari setiap kali gelombangmu mengusik sisi diamku
yang menyusun kata-kata biru yang terpancar tegas dari sudut-sudut kerling matamu
(tapi kamu cuma diam)
dan kini
aku masih punya cinta
Add your link here
Duh ....
Tanpa rasa Kupenuhi panggilan itu Ku jebak diriku sendiri Dalam lilitan akar yang Mencengkeram jiwa dan pikiranku Ketika lonceng benar-benar berdentang Menyadarkanku Lilitan akar telah menutupi seluruh tubuhku Tak mungkin untuk lepas lagi
Add your link here
|
Emma Alfa Nadia
Duh .... hatiku diamlah jangan bicara lagi jangan buat mata ini merah lagi jangan buat ia mengalirkan air lagi diam lah sayang tenanglah sh..sh..sh
|
Monica Shary
|