Puisi Hati II
  WELCOME | About me | Puisi Hati | Puisi Hati II | Puisi Hati III | Puisi Hati IV | Cerita Hati | Rahasia Hati | Prosa Hati | Prosa Hati II | Prosa Hati III | Photo Album I | Guest Book | Contact Me | Favorite Links | Lagu Hati | Tentang Cinta  

Pilihan
Jalan ini bukan mistar, sayang
lurus dan tanpa jeda
hingga kau tak perlu berpikir mesti kemana
Jalan ini berkelok, sayang
dengan sejuta persimpangan tibatiba
membuatmu berhenti sementara
menekan detak jantung tak tahu harus apa
Jalan ini bukan permainan, sayang
bisa ditentukan acak semenamena
sembari mempermainkan logika
berharap keajaiban menyelesaikan segala
Jalan ini semesta, sayang
dan kau pengambil keputusan


Dewa Dewi Menari
Petikan dari lagu-lagu bidadari dan peri-peri surga persembahan dari dewi rembulan.

di kota-kota dewa dan dewi menari
di kota-kota perbukitan hijau, antara barisan bukit-bukit,Patuk dan Wonosari yang mengalun seiring merdunya desah suaramu,
Selembut pasir-pasir di tanganmu yang membuatku mengejang,
Fajar yang temaram menggoyangkan desah-desah napasmu yang berbulu,
Sepanjang jalan Kranon kota ini yang slalu tersentuh lembut kakimu.
Semilir angin nakal yang berusaha menyentuh harum wangi tubuhmu
Membentur erang tembok-tembok itu dan bunyinya seperti hujan napas-napas harummu di kejauhan pantai,
telinga mungilmu seperti rumah kerang di laut perawan

Cahaya mentari pagi menyapamu,
bersama rintik-rintik bertiup menerobos jemari lentikmu,
melintasi sawah-sawah, menjelang panen padi,
menuju permata dewiku yang tak memudar,
orang-orang berjalan mendekat ke arahmu,
hanya sekedar dapat merasa harum kulitmu

Langkahmu setegar kuda-kuda pacuan di bukit,
perawan desa termangu mendengar lenguh kakimu,
perlahan-lahan kabut di desa muncul,
menerjang mimpi-mimpi nakalku tentang kamu
Matahari muncul. Ia menggusur danau-danau
Sejuta hati dan sedalam cinta ibuku ini hanya untukmu.

Tiada Nama Untuk .... Cinta
Kusetiai engkau
Setiap waktu, setiap mimpiku lepas terbang
Kusetiai dengan segenap keharuan
Tanpa aku mengharapkan cumbuan

kudengar suara-suara, menembus ruang dada
tak juga selesaikan mimpiku siang ini
aku mencoba sembunyikan sepotong napasku
juga sepotong tubuhku
dalam gelap, pekat, hangat
sebagai rahim ibunda
namun tak juga bisa
(cahaya terlalu menusuk mata, juga hati kita)

masih kuinginkan sembunyikan diriku
ketika jam berdetak pukul satu
jangan ada yang mengganggu, teriakku
tercekat, gemetar dalam setiap desah nadi
sebab dunia tak juga usai
memamerkan tariannya

maka, dalam sisa ceritaku, masih kusetiai engkau
sebagai kekasihku
sebagai sesuatu yang selalu
mengetuk-ngetuk ruang kesadaranku
(aku tak tahu apakah masih ada rindu
sebab semua rasa menghablur menjadi satu)
(kamis, 28 september 00)

puisi cinta
aku berinama engkau puisi cinta
agar tidak ada tanya dalam setiap lembar
surat yang kaukirimkan esok hari

aku sudah tidak bisa membaca
aku hanya bisa berkata-kata
maka, serpih ini kuberinama, puisi cinta

aku makin tak tahu
apakah puisi ini layak kaubaca
ketika aku semakin tahu
bahwa tiada puisi yang selayak engkau





Saat waktu tlah tiba

Pada satu waktu
Daun - daun tak lagi kuat bertahan
melekat di dahan
Ia jatuh berguguran
menyentuh keabadian
dijilati silang-silang cahaya matahari

Daun-daun yang berguguran
menghanyutkan takut pada maut
pula kesepian dan perpisahan
kesedihan melarutkan kita
pada malam hitam panjang,
dan tangis tak mampu menepis

Siapa yang sanggup
menampung air mata
dari semua duka.
setiap kali waktu
daun-daun berguguran satu-satu

Tujuh Ayat Tubuh Semesta

Dari titik asap gundah gulana
berpendar dari kesatuan
terciptalah berjuta wujud
maka terbentang ;
tujuh lapis langit
tujuh lapis bumi
tujuh ayat tubuh semesta.

Lihatlah,
setitik debu yang berputar-putar ditiup angin
tenggelam dilautan gelombang
bersemayam di goa musafir mencumbu malam
melayang-layang dibatas angkasa
menafsir pohon, air, burung, nyanyian pantai, juga rahasia belantara
memaknai alam, aku, dia, juga cinta.

Tunjukkan jalan
agar ia tak tersesat kembali pulang


Luka..Duka...& Cinta Di Wajahku

luka di wajahku, sayang
adalah mata yang menahan-nahan isak
agar darah ini tak tumpah
jadi air mata

duka di wajahku, sayang
adalah lidah dan bibir yang membendung suara
agar jerit ini tak pecah jadi sangkakala

cinta di wajahku, sayang
adalah pipi daun keladi,
adalah dahi yang menandai,
adalah kening yang merahasiakan murung,
adalah telinga yang menyimpan renung,
adalah.....

Akankah kebahagiaan berkawan denganku
Temaramnya suasana ajak diriku 'tuk merenung
Khayalan dan bayangan nampak bersahabat
Saat kudapati belahan jiwaku bersandar di bahu
Berharap pagi segera datang tatap mentari

Hadirmu yakinkan langkahku menggapai asa
Jejak yg membekas di kalbuku
Menghentak seperti bangun dari mimpi malam tadi
Mencoba bangkit memeluk dirimu

Renungan dan doa temani diriku
Agar kubisa ajari lilin bagaimana bersinar
Terangi nurani yg kian usang dimakan waktu
hujani dengan cahaya kesejatian

selama ini kuhanya bisa mencari
lalui kelokan tajam temui jalan buntu
tanpa sedikitpun ada yg bisa pahami
berusaha agar jalanku tetap lurus
sampai hari itu ketika kutemui....
sosokmu....................

Maukah.........
W aktu mulai tunjukkan jati
I ringi langkah menemukan jejak pasti
L ambat launpun fatamorgana itu mulai menemui
L ihatkan bayangan singgasana yg jadi harapan

Y akini permaisuri dengan sekepal maksud
O nak dan duri penghalang singkirkan bersama
U ntuk semikan benih di ladang kasih


M asih panjang perjalanan harus ditempuh
A dakala prahara datang coba ganggu bahagia
R etakkan kristal cinta yg tlah berujud
R atapi suka dengan lara sendiri
Y ang berusaha buyarkan segala rencana

M aukah dirimu dampingiku 'tuk bangun istana
E ngkau sendiri yg bisa berikan jawabnya ?
FIRST KISS
The time is perfect.
The Mood is set.
Two souls locked in a joyous embrace
Standing there
Alone
Both members urning for one moment
When worlds collide.
When feelings are known.
When everything is the way it should be
Minuets pass
Small talk fore-shadows
The moment is near
Lean forward
Pull back
It's not right
Or is it?
There's only one way to know.
Then, silence.
Then it hits like a wrecking ball.
Her soft lips press gently against yours
This is it, poetry in motion
For one moment it was all sublime.
Shock, wonder, amazement.
The First Kiss

Malamku tanpamu
Tanpamu..
malam ini terasa sepi sekali.
hanya sesekali suara jangkrik memecah kebisuan.
Kadang nyaring. menyentak lamunanku.
Kadang pilu. menggugah sudut hatiku.
Mengusik segala diamku. Kembalikan kenangan waktu itu.
Saat-saat kau ada bersamaku.

Krik! Krik!
Suara-suara itu semakin lama makin membahana.
berirama di telingaku.
mengikuti detak-detak jantungku. terasa semakin bernada.
seakan mengajakku melangkah untuk berdansa.
satu... dua... satu.. dua...
aku berdansa. berputar. menari.
dalam irama ilusi. aku semakin asyik bermimpi.

Aku terus menari. terbang. melayang.
sampai menembus gumpalan awan. halus. lembut.
tersentuh oleh ujung-ujung jariku.
putih. biaskan cahaya indah di pelupuk mataku.

Aku terus menari. menghibur diri. mengisi sepi.
mengukir rasa pada hari-hari ini. tanpamu.
aku tenggelam dalam nadaku.
terlarut dalam rangkaian kata-kataku.

Aku terus menari. dan akan tetap menari.
sampai kau datang mengganti.
sampai kau kembali mengusir malam yang sepi.

I LOVE YOU

"I love you" are just three words
Together as a phrase
If said, they must be sincere
Not just a passing phase
These words have strength in meaning
Sincerely pleasing to hear
If these words are said
They must be loud and clear
You musn't say "I love you"
Or I will say it back
'Coz if I feel it, I will say it
And then my love shan't lack

YOU

I cry myself to sleep
Every single night
Hoping I'll dream of you
In a different light
I wish you'd be mine
If only for a day
But it just a dream
You don't think of me
That way
If only you knew
How I felt inside
Then my feelings could flow
Not stay in and hide
I love you so dearly
I really know it's true
But when will come the day
The same feelings come from you?
I know it's a wish
So I'll push it away
But now that I've tried
My love still lasts today


A LITTLE ONE FOR YOU

Is there such a rootless tree ?
Could a tree grow without the root ?

the one that's drowned in the mud,
the one buried in the sands,
the one battling against the worms and such,
the one scratching and clawing into the rocks,
the one looking for food but gives it away,
................. the dirty one.
................. the one that always been overlooked.

yet.....,
It's the only one that keep the tree standing strong,
against the winds, the rain and storms,
It's the one that keeps the tree alive,
feeds it, lives for it.

I'm such a lucky one to have two of them.
She is the one who offered her life for me,
gives me love no one could ever give.
The one strong lady whom I sometimes dislike
the times she's mad at me.
one drop of her tears is the key to my sorrow.
The most beautiful lady in the whole world.

He is the one that lives and dies for me,
each and everyday he,
offers himself as my steps.
The strongest and kindest man I could find,
no one else in the world could stand beside him.
One word of his carries me for hundreds of miles.
The most patient man in the world.

They are the ones,
who believe in me even when I lost myself,
who're always there in my loneliest times,
who always pray for me when I forget how to,
keep me warm in the coldest moments,

I just hope that this growing tree....,
would not disappoint its roots,
would stand tall and strong as they want it to be,
would not let itself blown by the winds and rains.

For all I know...,
this tree wouldn't be here without them,
this tree loves them and appreciate them so much,
but still couldn't thank them enough,
for all the blessings, the loves, the times,
they've given.