Demmy Haylana
  WELCOME | About me | Puisi Hati | Puisi Hati II | Puisi Hati III | Puisi Hati IV | Cerita Hati | Rahasia Hati | Prosa Hati | Prosa Hati II | Prosa Hati III | Photo Album I | Guest Book | Contact Me | Favorite Links | Lagu Hati | Tentang Cinta  

Demmy Haylana
Kepada Shiva
Yang membentuk singgasananya sendiri bagaikan surga nan gemerlap. Shiva yang mengatur setiap cahaya dan warna warna didalam hidupnya. Shiva yang berada dalam setiap sisi sisi gelap hatinya. menyinarkan cahaya yang tak terlihat. Shiva yang selalu menganugrahkan keteguhan hati untuk berharap dan bertahan. Dari malam ke malam dan angin serta hujan. dari setiap kegelisahan sebuah hati yang terluka.

Apa yang dapat dilakukan kepada hati yang terbakar oleh kesedihan, selain meratap dan menggulirkan air mata ! Dan apa yang bisa dipersembahkan kepadamu...selain keputusasaan ? Aku adalah waktu dan debu di kakimu, sedangkan kecantikannya bagai cahaya surga bagimu. Dia yang kau puja adalah ciptaan langit yang selalu menjadi bagian dari perjalanan hidupmu.

Tetapi kini engkau jauh dari jiwamu sendiri...terpisah oleh kebenaran dan kesalahan. Meskipun dia adalah cahaya bagimu, tapi hari harimu seperti didalam kegelapan. Dengan kecintaan yang tercipta darinya yang selalu bergetar saat engkau tersenyum. Dari syair mu kutemukan sebuah kelembutan yang mampu menyembuhkan setiap luka yang tercipta.

Mengapa engkau mencampakan aku dan mengingkari yang terjadi dalam hidupku. Menjadi penipu untuk menghibur yang terluka.
Dan aku tak ada lagi diliputi rasa keraguan atas semua derita ini.
Aku akan tetap merindukan bibirmu, harum rambutmu, tatapan matamu yang mengetarkan kalbu, dan tak ingin kusia siakan kebahagian yang pernah kuterima darimu hilang menjadi sia sia.

Dan ketika udara pagi datang membawa keharumanmu, mengembirakan hatiku dan terus berkembang saat aku mengetahui bahwasannya cawanku selalu ada di tanganku...walau tak terisi lagi dari setiap pesonamu.

Wahai angin pagi...dapatkah kau bawa keindahannya padaku hari ini....Karena khayalan atas dirinya membakar benakku yang liar, Haruskah aku melukis garis garis di setiap jengkal pesonannya.

Ini adalah takdirku.....untuk terpisah darimu. Dan aku menyesali dari setiap perkara yang terjadi yang tak bisa aku perbaiki lagi.

Tetapi perpisahan ini telah membuatku berharap dapat bersamamu dalam kehidupan yang akan datang.

Puisi Tak pernah Jadi
betapa abadi tangisan yang disimpan awan
antara laut dan matahari.

aku menunggu di sawahsawah, bersama
suara katak dan serangga bernyanyi.

kutulis puisi dengan airmata petani
yang menanti musim panen,
dan janji musim.

tibatiba kaujadikan syair-syair
: yang kubaca dengan rasaku
dan kusebar di setiap sudut jalanku.

aku masih mencari kebenaran
sebuah puisi yang tak pernah jadi.


Segala sakit,
Kata gadis itu diderita
Untuk kekasihnya

Segala tawa,
Kata gadis itu dipersembahkan
Untuk kekasihnya

Segala dera,
Kata gadis itu ditanggung
Untuk bukti cintanya

Segala bohong,
Hanya milik gadis itu
Karena cinta bukan hanya memberi

Email Me!
Demmy Haylana

Links to Other Sites
Demmy Haylana